Kondisi trotoar yang rusak di kawasan Janti menjadi perhatian serius, terutama menjelang musim penghujan. Banyak warga mengeluhkan keselamatan mereka saat melintasi trotoar, terutama di area sekitar lampu lalu lintas (stopan). Kerusakan trotoar yang berpadu dengan jalanan sempit meningkatkan risiko kecelakaan, sehingga membutuhkan perhatian segera dari pemerintah.
Salah satu titik yang memprihatinkan adalah jalur dari Sukun menuju Kebon Agung, khususnya di sisi kiri jalan. Trotoar yang seharusnya menjadi fasilitas aman bagi pejalan kaki justru berubah menjadi ancaman. Situasi ini tidak bisa diabaikan karena menyangkut keselamatan pengguna jalan. Keadaan ini harus segera ditangani untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan.
Musim penghujan yang mulai tiba semakin memperparah kondisi tersebut. Genangan air di trotoar yang rusak membuat permukaan menjadi licin dan meningkatkan potensi bahaya bagi pejalan kaki. Kecepatan pemerintah dalam merespons masalah ini sangat penting untuk meminimalkan risiko dan melindungi keselamatan warga.
Trotoar adalah elemen penting dalam infrastruktur kota yang dirancang untuk melindungi dan memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki. Dengan kawasan Janti yang memiliki arus lalu lintas padat, keselamatan warga menjadi prioritas utama. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki fasilitas ini, menjawab kebutuhan masyarakat yang telah lama menanti solusi nyata.
Melalui kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, tata kota yang lebih aman, nyaman, dan ramah bagi semua pengguna jalan di Malang dapat diwujudkan. Keselamatan warga adalah hal yang tidak bisa ditawar, dan perbaikan trotoar ini harus menjadi prioritas bersama demi terciptanya lingkungan yang lebih baik.