Properti terdiri dari beberapa jenis, dimana jenisnya memiliki keterkaitan yang erat dengan investasi di bidang properti, seperti berikut:
1. Tanah, properti berupa lahan terbuka atau lahan kosong. Yang temasuk dalam jenis ini yaitu tanah kavling, sawah, kebun, hutan, tambak, tambang.
2. Bangunan untuk tempat tinggal, properti berupa tempat tinggal manusia. Yang termasuk yaitu rumah, rumah susun, apartemen.
3. Bangunan untuk disewakan, properti untuk menjalankan operasional kegiatan ekonomi dan bisnis. Yang termasuk yaitu kantor, pabrik, gedung, rumah toko, rumah kantor, gudang, kios.
4. Properti disewakan, properti untuk disewakan kepada orang yang membutuhkan dengan jangka waktu harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Yang termasuk yaitu kost, hotel, guest house, rumah sewa, villa.
Keberhasilan dalam bisnis properti seringkali bergantung pada penelitian yang mendalam, perencanaan yang matang, serta kemampuan untuk mengelola risiko, beradaptasi dengan dinamika pasar yang berubah-ubah dan pengambilan keputusan yang tepat.
Kita dapat mempelajari bersama terkait beberapa hal yang bisa digunakan sebagai pedoman dalam memulai bisnis properti, antara lain:
1. Melakukan Riset Pasar
Setiap bisnis apapun bentuknya sebaiknya dilakukan riset pasar terlebih dahulu. Melakukan riset pasar secara berkala untuk memperoleh informasi yang diperlukan tentang lingkungan bisnis properti, perilaku konsumen, dan perkembangan dalam industri properti. Riset pasar ini bertujuan untuk memastikan aset dibeli dengan harga yang masuk akal sebelum memutuskan untuk dipasarkan kembali. Selain itu, jangan terburu-buru untuk membeli properti sebelum mengetahui dengan benar bisnis properti. Perlu dipelajari dengan seksama tentang faktor-faktor seperti harga, lokasi, sarana, kebutuhan pasar dan faktor eksternal lainnya.
2. Mengambil Peluang Potensial
berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam mengambil sebuah properti untuk dijual kembali. Tetapi apabila menemukan sebuah properti dengan lokasi yang tepat, sebaiknya segera diambil. Semakin cepat mengambil peluang, maka akan semakin cepat mendapatkan keuntungan.
3. Memiliki Sifat Jujur
Sifat jujur sangat penting dalam bisnis dan memiliki peran yang krusial untuk membangun dan mempertahankan keberhasilan jangka panjang. Apabila konsumen telah memberikan kepercayaan maka akan lebih mudah untuk memikat hati konsumen untuk membeli properti yang ditawarkan. Sifat jujur juga akan meningkatkan reputasi di mata konsumen, sehingga bisnis akan berjalan lancar di masa depan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa sikap jujur menjadi faktor penting dalam dunia bisnis:
a. Kredibilitas dan Kepercayaan
Bisnis yang jujur akan mendapatkan reputasi yang baik dan dipercaya oleh pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya. Kepercayaan adalah aset berharga yang memungkinkan bisnis untuk membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan para pelanggannya.
b. Loyalitas Pelanggan
Ketika pelanggan merasa bahwa bisnis beroperasi dengan jujur, mereka akan lebih cenderung untuk menjadi pelanggan tetap. Konsistensi dalam integritas dan etika bisnis akan membangun loyalitas pelanggan yang kuat.
c. Hubungan Bisnis yang Baik
Kejujuran juga berperan penting dalam hubungan dengan mitra bisnis, pemasok, dan karyawan. Hubungan yang baik berarti kerjasama yang lebih efektif dan berkesinambungan dalam mencapai tujuan bersama.
d. Reputasi yang Positif
Bisnis yang jujur akan mendapatkan reputasi yang positif di pasar. Ini bisa menjadi keuntungan besar ketika bersaing dengan pesaing dan dapat membantu bisnis untuk menarik karyawan berkualitas dan mendapatkan peluang kerjasama dengan mitra yang lebih baik.
e. Kepatuhan Hukum dan Etika
Kejujuran membantu bisnis untuk beroperasi sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Dengan berpegang pada etika yang tinggi, bisnis dapat menghindari konsekuensi hukum dan masalah yang merugikan reputasi.
f. Pengembangan Inovasi dan Perbaikan
Dalam lingkungan bisnis yang jujur, karyawan merasa lebih nyaman untuk memberikan masukan dan mengajukan ide-ide baru. Hal ini dapat merangsang inovasi dan perbaikan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesuksesan bisnis.
g. Tanggung Jawab Sosial
Bisnis yang jujur akan lebih cenderung bertanggung jawab secara sosial. Mereka akan mempertimbangkan dampak dari keputusan bisnis mereka terhadap masyarakat, lingkungan, dan masyarakat luas. Kejujuran bukan hanya merupakan nilai moral, tetapi juga memiliki implikasi yang signifikan terhadap kesuksesan dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Bisnis yang beroperasi dengan integritas dan jujur akan menciptakan pondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang.
4. Membangun Jejaring Relasi Seluas-Luasnya
Dengan jejaring relasi yang luas, maka kesempatan untuk memasarkan properti juga semakin luas. Selain itu, dengan jaringan relasi yang luas akan memudahkan mendapatkan informasi properti yang layak dan bagus untuk dijual.
Kita juga mengetahui bahwa salah satu investasi di bidang properti adalah properti syariah, dimana sistem syariah saat ini semakin luas hampir di semua sektor. Membangun dan mengembangkan bisnis properti syariah melibatkan pendekatan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah Islam.
Membangun dan mengembangkan bisnis properti syariah adalah tantangan yang menarik dan berpotensi memberikan manfaat besar baik secara finansial maupun sosial.
Kita bisa mempelajari data yang disajikan Developer Properti Syariah (DPS) di tahun 2022 menyebutkan bahwa bisnis properti syariah bertumbuh hingga 32 persen. Secara nasional terdapat 1.390 lokasi proyek tersebar di 178 kota dan kabupaten/kota. Market size properti syariah telah menembus Rp. 24,6 triliun lebih, dan bisa menyerap tenaga kerja 6.900 orang dan melibatkan 21.000 relawan. Nilai transaksi ke pihak ketiga mencapai kurang lebih Rp. 10 milyar per bulan.
Kemudian disebutkan bahwa data jumlah populasi muslim di Indonesia mencapai 237,55 juta jiwa berdasarkan Laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) yang berjudul The Muslim 500 edisi 2023. Di kawasan negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) maupun secara global, jumlah ini merupakan yang terbanyak. Populasi muslim di Indonesia tersebut setara 86,7% dari total populasi di Indonesia. Hal tersebut menjadi data dasar market properti syariah yang sangat besar.
Saya meyakini bahwa untuk mendorong pertumbuhan bisnis properti syariah secara berkelanjutan, penting untuk memberikan pendidikan dan kesadaran yang lebih baik mengenai prinsip-prinsip syariah dalam bisnis properti. Dukungan regulasi yang jelas dan inklusif juga diperlukan, serta kolaborasi yang kuat antara pengembang, lembaga keuangan syariah, dan badan- badan regulasi. Dengan langkah-langkah ini, pasar properti syariah dapat terus berkembang dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
Yang belum membaca part sebelumnya boleh nggih dari Part 1: Sukses Melibatkan Allah Bab 1, Perjuangan Memulai Usaha