Menu ||

Menu X

Part 37: Sekapur Sirih Resep Kedelapan, Manfaat yang Eksis Manfaat yang Dirintis

Part 37: Sekapur Sirih Resep Kedelapan, Manfaat yang Eksis Manfaat yang Dirintis

“Pemimpin sejati mengutamakan nilai-nilai keadilan transparansi dan tanggung jawab dalam setiap tindakannya.” _Rendra Masdrajad Safaat

Sebagai seorang pemimpin, saya percaya bahwa nilai-nilai keadilan, transparansi, dan tanggung jawab harus menjadi landasan dalam setiap tindakan yang saya ambil. Dalam perjalanan hidup saya, saya merasa sangat beruntung bisa mendapat kesempatan untuk hidup hingga hari ini. Meski didera berbagai rintangan dan tantangan, saya berhasil bangkit dan masih bisa berdiri tegak hingga saat ini. Sebagai seorang ayah dari enam anak, saya meyakini bahwa semua yang telah saya raih tidak lepas dari ridha Allah SWT dan juga restu dari dua bidadari dalam hidup saya; ibu saya, Adina, dan istri tercinta, Mira Susaudah. Mungkin, tanpa doa dan dukungan mereka, saya tidak bisa membayangkan bagaimana hari-hari saya ke depan.

Dari mereka, saya belajar bahwa esensi hidup yang paling hakiki adalah menebar manfaat sebanyak-banyaknya kepada siapa saja, tanpa pandang bulu. Saya percaya bahwa Allah SWT mendengar keinginan saya dan membimbing saya menemukan jalan kebermanfaatan itu melalui Primaland. Saya sendiri tak pernah menyangka bahwa Primaland bisa tumbuh dan berkembang pesat seperti sekarang. Usaha yang dirintis dengan niat tulus ikhlas untuk mencari ridha Allah SWT ini ternyata lebih dari yang saya kira. Sebagai bentuk rasa syukur, saya berjanji untuk terus merawat dan memperluas jalan kebermanfaatan ini.

Setelah lebih dari 13 tahun berkecimpung sebagai pengusaha properti syariah, saya merasa bahwa masih ada langkah lanjutan yang harus saya coba. Bagi saya, manfaat yang eksis adalah manfaat yang terus dirintis. Saya berpikir bahwa jalan politik adalah salah satu tahapan itu—sebuah ikhtiar untuk mewujudkan peradaban yang lebih maju dan islami. Setelah sekian lama bertafakkur, saya akhirnya menemukan jodoh baru dalam perjuangan ini, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Malang.

Bersama PKS Kota Malang, saya memantapkan hati dan langkah untuk maju mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Malang pada ajang Pemilu legislatif 2024. Saya mewakili Dapil Lowokwaru, tempat di mana saya hidup dan berpijak sehari-hari. Pada awalnya, saya tidak pernah terpikir untuk berkecimpung di dunia politik, apalagi merintis karier di sana. Saya lebih merasa mantap bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, seperti yang telah saya lakukan selama ini.

Dulunya, saya berpikir bahwa dunia politik adalah dunia penuh tipu muslihat. Namun, setelah saya pikir lebih dalam lagi, di jalan inilah saya dapat mengubah perspektif dan membangun peradaban masyarakat yang lebih baik ke depannya. Sebenarnya, pada Pemilu 2019 lalu, saya sudah di lamar oleh salah satu partai politik. Pada saat itu, saya mulai tergugah untuk mencoba masuk ke dunia politik. Hanya saja, dua bidadari tercinta saya masih belum siap menghadapi hal tersebut. Ibu saya merasa khawatir akan risiko politik.

yang bisa membawa saya ke dalam masalah hukum, sementara istri saya takut bahwa saya akan kehilangan waktu untuk keluarga dan mungkin menikah lagi.

Namun, keadaan berubah di tahun ini. Di tengah geliat konstelasi politik jelang Pemilu 2024, saya di lamar oleh Partai PKS Kota Malang. Para pejabat partai datang ke rumah saya dan menawarkan visi misi yang sama, yaitu membangun peradaban yang maju dan islami. Dengan restu dari ibu dan istri, saya memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. Mereka sepakat dengan ideologi dan visi misi yang di usung PKS, sebuah partai dengan napas Islam yang kuat, yang sejalan dengan keyakinan saya.

Bagi saya, doa restu dari ibu dan istri adalah sesuatu yang sakral. Saya kembali meyakinkan mereka bahwa melalui jalan politik inilah saya dapat membuka gerbang menuju jalan kebermanfaatan yang lebih luas lagi. Saya berpikir bahwa ini akan menjadi warisan baru dalam fase kehidupan saya, sebuah usaha baru untuk menciptakan manfaat bagi kehidupan di sekitar saya.

Yang belum membaca part sebelumnya boleh nggih dari Part 1: Sekapur Sirih, Beban Menjadi Tantangan 

Part 37: Sekapur Sirih Resep Kedelapan, Manfaat yang Eksis Manfaat yang Dirintis

Contact

Artikel Lainya