Pada suatu hari yang biasa, saya melihat seorang guru yang tengah kehujanan saat mengendarai motor. Pemandangan itu mengingatkan saya pada ibu, Ibu Dina, yang juga berprofesi sebagai guru.
Dalam kenangan itu, saya melihat sosok ibu yang berjuang dengan segala keterbatasan, termasuk ketika harus menempuh perjalanan dengan motor di tengah cuaca yang tidak bersahabat.
Saat pulang ke rumah di Bondowoso, saya tergerak untuk bertanya kepada ibu, “Bu, pernahkah Ibu berpikir untuk punya mobil?”
Ibu Dina, yang tidak menyangka akan pertanyaan itu, menjawab dengan bercanda, “Ya, mau lah. Siapa sih yang nggak mau? Tapi kalau bisa, mobilnya jangan yang jelek, ya.
Belikan yang baru keluar dari showroom.” Bagi Ibu Dina, itu hanyalah sebuah gurauan, karena ia merasa tidak mungkin saya bisa membelikan mobil baru yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.
Apalagi, ibu sudah mulai menabung sejak pulang dari haji dengan harapan suatu saat bisa membeli mobil sendiri, meskipun mungkin bukan mobil baru.
Namun, takdir berkata lain. Suatu hari, saya mengatur sebuah kejutan yang tak terlupakan. Saya meminta seorang teman yang biasa menjadi sopir untuk datang ke Bondowoso dengan membawa kejutan besar.
Dengan perasaan campur aduk, Ibu Dina melihat teman saya tersebut datang dan menyodorkan kontak mobil. “Ada kejutan dari anakmu,” katanya. Tak disangka, di depan rumah telah terparkir sebuah mobil Toyota Yaris merah baru.
Mengapa merah? Saya ingat betul bahwa ibu memiliki motor Vario merah yang selalu ia gunakan. Warna merah menjadi simbol kesukaan Ibu Dina, dan saya ingin memberinya sesuatu yang berkesan.
Meski pada awalnya ibu sempat menolak karena merasa tidak perlu, namun akhirnya ia menerima hadiah tersebut dengan penuh kebahagiaan. Mobil itu bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi juga simbol cinta dan bakti saya kepada ibu.
Kisah ini adalah bukti nyata betapa seorang anak bisa membahagiakan orang tuanya dengan cara yang tak terduga. Perhatian saya terhadap ibu menunjukkan bahwa meskipun kadang-kadang kita merasa canda dan mimpi itu mustahil, namun dengan tekad dan usaha, semua bisa terwujud.
Kejutan ini menjadi salah satu momen tak terlupakan bagi keluarga kami, dan memberikan inspirasi bahwa kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, bahkan dalam bentuk kejutan yang tak terduga.
Baca juga part sebelumnya Part 19 : Sekapur Sirih Resep ketiga, Sempat Daftar Polisi
Yang belum membaca part sebelumnya boleh nggih dari Part 1: Sekapur Sirih, Beban Menjadi Tantangan